Powered By Blogger

Welcome...

Thanks for coming...

Rabu, 04 Maret 2009

Adakah Kita Sudah Benar-benar Merdeka?

Tujuh belas Agustus tahun’45

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia

Tetap setia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia

Tetap setia

Membela Negara kita

Saya yakin, teman-teman masih ingat dengan lagu itu. Lagu yang selalu berkumandang setiap kali kalender hari berada pada tanggal 17 Agustus. Hari yang bersejarah, bahkan sangat bersejarah. Hari dimana Indonesia (katanya) telah bebas dari penjajahan, khususnya dari kaum kolonial belanda yang menguasai tanah kita selama 3,5 abad, 63 Tahun yang lalu.. Ketika detik-detik Proklamasi dikumandangkan, ..

Kami bangsa Indonesia

Dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia

Dengan waktu yang sesingkat-singkatnya

Jakarta, hari tujuh belas bulan delapan tahun 1945

Atas nama

Soekarno-Hatta

Ya, tak terasa. Hari itu sudah berlalu selama 63 tahun lamanya. Kini Indonesia sudah berdiri di atas pemerintahan sendiri, dengan lambang Negara (Garuda Pancasila), lagu kebangsaan (Indonesia Raya), dan bendera (Sangsaka Merah Putih) sendiri.

Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia dengan suka cita merayakannya kembai, memperingati hari bersejarah tersebut. Bendera merah-putih berkibar hampir di setiap rumah di setiap sudut desa/kota di Indonesia. Semarak lomba pun terdengar hampir di seluruh pelosok desa dan kota. Ada lomba balap karung, bawa kelereng, panjat pinang, gebuk bantal, makan kerupuk, dan lomba-lomba lainnya. Dengan semangat yang tinggi, warga (baik muda maupun dewasa) mengikutinya.

Tapi, coba tanyakan… Adakah semangat itu muncul karena rasa nasionalisme kita? Ataukah hanya karena grand prize yang ditawarkan oleh para juri?

Semua orang pun merasa bebas, tak ada lagi belenggu-belenggu dari pihak asing (baca: penjajah) yang menghalangi mereka untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka bebas bersenang-senang, menikmati hari libur, menikmati ramainya perlombaan tujuh belas agustus.

Tapi, coba tanyakan…Adakah kebebasan itu benar-benar nyata? Sudahkah kita benar-benar merdeka?

Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, apa makna kemerdekaan yang sebenarnya?

Apakah hanya dengan adanya kebebasan dari serangan senjata dan fisik dari penjajah itu sudah berarti kita merdeka?

Apakah hanya dengan mudahnya kita mengakses bangku pendidikan sudah berarti kita merdeka?

Lalu,..

Bagaimana dengan teman-teman kita yang setiap hari (dari pagi hingga petang) berkeliaran di jalanan untuk mencari pengganjal perut? Mereka tidak bisa bersekolah. Makan pun mungkin sekali dalam satu hari saja sudah cukup menggembirakan. Peristiwa itu dapat kita jumpai hampir di seluruh kota di Indonesia.

Bisakah Negara kita yang tercinta ini dikatakan sudah merdeka?

Bagaimana pula dengan teman-teman kita yang terserang penyakit dan dengan pasrah ia hanya mampu menahan sakitnya di rumah karena orang tua mereka tak mampu untuk hanya membawanya ke manteri/dokter? Bahkan untuk mencari sesuap nasi saja harus banting tulang sehari penuh dan terus-menerus seperti itu hari-hari mereka.

Bisakah Negara yang kita sayangi ini dikatakan sudah merdeka?

0245

Tidak ada komentar: